Rabu, 18 November 2009

Sejarah Mafia

Mafia berasal dari bahasa Sisilia kuno, Mafiusu, yang diduga mengambil kata Arab mahyusu yang artinya tempat perlindungan atau pertapaan. Setelah revolusi pada 1848, keadaan pulau Sisilia morat-marit sehingga mereka perlu membentuk ikatan suci yang melindungi mereka dari serangan bangsa lain dalam hal ini bangsa Spanyol. Nama mafia mulai terkenal setelah sandiwara dimainkan pada 1863 dengan judul I mafiusi di la Vicaria “Cantiknya rakyat Vicaria), yang menceritakan tentang kehidupan pada gang penjahat di penjara Palermo.

Sekalipun tidak jelas siapa yang mendirikannya, namun pendirian organisasi ini mula-mula berdasarkan ikatan persaudaraan diantara sesama warga keturunan pulau Sisilia. Dalam perjalanan sejarah, kelompok yang semula kecil menjadi besar dan membutuhkan dukungan keuangan yang lebih banyak sehingga misi pendirian organisasi mulai bergeser menjadi mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan tidak mengindahkan tata aturan masyarakat yang lain. Yang mengherankan para anggotanya merasa tidak melakukan tindakan kriminal sebab di mata mereka, apa yang dilakukannya adalah sekedar memberikan proteksi atau perlindungan terhadap kelompok lain yang mengalami tekanan atau pemerasan. Sehingga pelaku merasa bangga dan terhormat dapat “menolong” seseorang dari kesusahan. Sejak itulah kata Mafiusu berubah arti menjadi orang atau organisasi “terhormat.”



Nama lain dari Mafia adalah Cosa Nostra, anggotanya selalu menulis kata ini dengan penuh hormat yaitu ditulis dengan awal huruf besar. Pengertian Cosa Nostra sendiri adalah “our thing” atau sama-sama satu bangsa, satu pemikiran atau “orang kita.” Namun dalam buku terjemahan Mafia Manager oleh Bern Hidayat disebut bahwa terjemahan Cosa Nostra adalah “urusan kita.”

Ketika beberapa pentolan Mafia seperti Johnny “si rubah” Torrio berimigrasi ke lahan yang lebih menjanjikan yaitu Amerika sekitar 1930, maka dunia kejahatan Amerika mulai diwarnai darah yang dihasilkan oleh orang berdarah Italia. Apalagi Johnny merasa perlu membawa seorang tangan kanannya yang dikenal licin dan kejam terhadap musuh-musuhnya yang kelak akan merepotkan pemerintah Amerika, Al Capone.

Penyaringan menjadi anggota Mafia.
Untuk menjadi anggota Mafia secara turun temurun dibutuhkan seseorang yang memang berdarah Sicilia. Bila syarat ini dipenuhi, maka ujian lainnya adalah apakah masih merupakan pimpinan kelompok gang tangguh diwilayah anda. Proses selanjutnya adalah melampirkan daftar referensi dari gembong Mafia yang menyatakan mereka mengenal calon anggota tersebut dan lampu hijau baginya untuk diterima.
Bila seseorang telah resmi diterima, maka para plonco ini akan berada dibawah pengawasan seorang mentor yang mereka sebut “capo”– pelajaran pertama tentunya selain taat pada perintah sang Capo, para plonco harus menjaga mulut rapat-rapat, namun membuka mata dan otak lebar-lebar. Kalau para Capo tertawa, maka anak didikannya harus tertawa. Kalau Capo membentak, maka diwajibkan bagi anak didiknya untuk terbungkuk-bungkuk seakan baru dilanda angin puting beliung. Tidak ada perintah yang bersifat kelewat bengis atau tidak manusiawi, semua harus diterima sebagai perintah yang masuk akal. Perintah Capo adalah perintah Dewa dalam arti tidak boleh ditolak, dan harus dikerjakan serta diselesaikan dengan sempurna, rapi dan jangan meninggalkan jejak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar