Selasa, 17 November 2009

Kiprah Richard Nixon Dan Belajar Dari Skandal Watergate ( bagian 6-terakhir)


Pada tanggal 30 April 1974, sebuah transkrip terdiri atas 200,000 kata diumumkan ke publik. Sama sekali tidak membantu Nixon. Malah timbul opini publik bahwa "ada cara apalagi ini untuk membenarkan kesalahan".

Nixon telah usai, waktu hakim Sirica mengungkapkan bahwa ketika Haldeman dan kawan-kawan dituntut, Nixon disebut sebagai sesama pengomplot, tetapi tuntutan tidak bisa begitu lugas diajukan karena Nixon masih menjadi presiden yang menjabat.

Pukulan mematikan datang dari Kejaksaan Agung yang dalam keputusan bulat untuk memaksa Nixon menyerahkan semua rekaman yang dimilikinya.

 
Di salah satu rekaman percakapan pada 23 Juni 1972, dan dalam percakapan itu Nixon memerintahkan Haldeman untuk mencoba membuat CIA merintangi pemeriksaan FBI ke dalam sumber uang yang dibawa pembobol Watergate. Nixon selama ini menyembunyikan keberadaan percakapan itu, bahkan dari pengacaranya sendiri.

Waktu Nixon memberi tahu Buzhardt, Haig, Kissinger dan penasehatnya James St.Clair, mereka mengusulkan keadannya untuk mengundurkan diri. Setelah diajukan, Kongres tidak setuju. Lalu diadakan briefing tertutup, para pemimpin partai Republik memberi tahu Nixon bahwa 425 dari 435 anggota Kongres akan memberi suara untuk diadakan pemeriksaan dan bahwa hanya selusin senator akan menentang hukuman pada dirinya.
Tanggal 8 Agustus 1974, Nixon menyampaikan pidato yang mengumandangkan prestasi-prestasinya di bidang kebijakan luar negeri, tetapi juga dia mengumumkan pengunduran dirinya, karena 'saya sudah tidak punya landasan politik yang kuat dalam Kongres'.
Sehari setelah itu, ia dengan formil mengundurkan diri dan Gerald R. Ford menjadi presiden AS yang pertama yang tidak dipilih sebagai presiden ataupun wakil presiden.
Hanya satu bulan sebagai presiden, Ford memberi Nixon grasi yang "penuh bebas mutlak". Walaupun tindakan tersebut mencetuskan ketidakpuasan.
Apa yang perlu kita ambil dari kejadian nyata yang paling menggemparkan dunia pada hampir empat dekade lalu tersebut, bahwa akumulasi kebohongan, pemlintiran fakta, kesaksian palsa, pemanfaatan undang undang sesuai hawa nafsu pasti akan bermuara pada satu hal yakni : kebenaran pasti menjadi pemenangnya !
Sumber :http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=15736

Tidak ada komentar:

Posting Komentar